Peringkat 1

"Apa?! Nilaimu 50 lagi?!" Tanya ibu ketika Riri menunjukkan hasil ulangan akhir semester.

Riri hanya menunduk.

"Sudah ibu bilang, kau...", Kata ibu terputus. "Tidak boleh baca novel lagi".

"Kenapa bu?" Tanya Riri

"Masih ditanya lagi! Nilaimu benar-benar buruk! Ibu sita novel-novel yang kau punya. Dan, saat liburan nanti, kuharap kau bisa belajar. Kalau mau baca buku, yang ibu bolehkan hanyalah buku pelajaran!" Kata Ibu.

Riri menangis. "B...b... Bu... To...to...long... J...ja...ja...ngan..."

"Perbaikan nilaimu dulu!" Kata Ibu. "Nanti, setelah kau makan siang, pergi ke kamarmu dan belajar lah! Lalu, kau boleh keluar ketika mandi sore. Dan, setelah makan malam, kau belajar lagi hingga 30 menit dari waktu tidur!"

"B...baik Bu...", Kata Riri. Ia segera ganti baju dan makan siang. Lalu ia ke kamar nya untuk belajar.

Benar-benar menyebalkan seharian harus belajar. Tapi, mau bagaimana lagi? Ini sudah keputusan ibu..

"Huh, pelajaran matematika memang susah", gumam Riri.

"Diketahui ibu punya 5 jam Tangan yang seharga 50 ribu. Nina punya jam tangan berjumlah 4 buah. Jadi, apa bentuk aljabar berdasarkan pernyataan di atas?" Gumam Riri. "Ada pilihan A. ×+y B. X+4y ", gumam Riri. "Mungkin B", gumamnya lagi

Betul-betul melelahkan. Ia keluar untuk mandi dan makan malam. Lalu belajar lagi. Hal ini ia lakukan terus-menerus. Huh, benar-benar melelahkan.

Besoknya...

"Saya bagikan hasil ulangan kalian", kata Pak Ahmad. "Rina... Nilaimu 78, Ani nilaimu 89, Jessica nilaimu 67 dan Riri...",

Riri menelan ludah.

"Riri, benar-benar...", Kata Pak Guru terputus. Riri semakin takut. "Riri, nilaimu, sempurna! Kamu dapat 💯! Selamat ya!" Kata Pak Guru.

Riri giat belajar. Tapi... Di kamar bukan sepenuhnya belajar. Ia juga melakukan aktivitas lain agar otaknya bisa beristirahat.

Akhirnya... Pembagian raport pun tiba! Orang tua murid menemani anak mereka. Termasuk Riri.

Pak Ahmad lalu membacakan siapa saja yang mendapatkan juara kelas.

"Saya mulai dari no 5. Juara ke 5 duduki oleh Ani, juara ke 4 duduki oleh Husna, peringkat ke 3 duduki oleh Vivi, peringkat ke 2 duduki oleh Nina. Peringkat pertama duduki oleh Rena", kata Pak Guru.

Bu Silvi lalu datang dan berkata "pak, ada satu orang yang belum kau bacakan namanya. Itu kertas yang sobek kan? Yang baru ini, yang ini sudah lengkap".

Pak Ahmad menerimanya. "Oh terimakasih".

"Baiklah, peringkat pertama ada yang sama nilainya dengan Rena. Dia adalah... Riri!" Kata Pak Guru

Riri sangaaaaat senang dan ibunya sangaaaaat bangga.

Riri menyadari, bahwa Lala, temannya juga rajin belajar. Ia belajar tanpa ada istirahat. Jadi, pelajaran tidak masuk ke otaknya. Riri telah menemukan metode belajar yang tepat. Bukan yang seperti dianjurkan oleh ibunya. Walaupun begitu, ibunya belum tahu lho... Hihihi... Jangan ditiru...

Komentar

Postingan Populer