Cerita tentang kerasulan nabi Muhammad

Ketika menjelang lahirnya nabi Muhammad, terjadi invasi (penyerangan bangsa asing) yang dilakukan oleh Abrahah. Abrahah adalah gubernur Yaman yang merupakan orang Romawi. Abrahah datang ke Mekkah bertujuan untuk menghancurkan Kakbah. Namun, Allah SWT lalu mengirim rombongan burung Ababil dengan membawa batu sijjil. Akhirnya, pasukan Abrahah yang mengendarai gajah itupun binasa. Seperti daun yang dimakan ulat. Peristiwa tersebut dinamakan tahun gajah atau amul fil.

Nabi Muhammad akhirnya dilahirkan di dunia. Nabi Muhammad adalah keturunan bani Hasyim, yaitu bangsawan tertemuka di Mekkah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Ayahnya meninggal saat perjalanan pulang berdagang dari Syam. Saat itu, Nabi Muhammad masih dalam kandungan.

Ketika masih bayi, Nabi Muhammad disusui oleh Halimatus Sa'diyah. Nabi Muhammad lalu dibesarkan di lingkungan Bani Sa'ad hingga usia 5 tahun. Ketika menginjak usia 6 tahun, Nabi Muhammad diajak ibunya untuk menziarahi makam ayahnya. Namun, ibunya malah meninggal dan dimakamkan di sebuah desa bernama Abwa'.

Nabi Muhammad lalu diasuh oleh kakeknya bernama Abdul Muthalib. Abdul Muthalib adalah seorang pemimpin Quraisy yang disegani. Nabi Muhammad menjadi cucu yang paling disayangi. Namun, Nabi Muhammad hanya dapat merasakannya selama 2 tahun saja. Ketika berumur 8 tahun, kakeknya meninggal dunia.

Nabi Muhammad lalu diasuh oleh pamannya bernama Abu Thalib. Abu Thalib adalah seorang yang miskin dan anaknya banyak. Maka, demi meringankan beban pamannya, Nabi Muhammad menjadi pengembalian hewan ternak milik penduduk Mekkah. Nabi Muhammad lalu menggiring hewan-hewan itu ke Padang rumput liar di gurun pasir. Nabi Muhammad menghayati arti kehidupan ketika menggembalakan hewan-hewan itu. Nabi Muhammad menjadi lebih matang dari usianya.

Ketika berumur 12 tahun, Nabi Muhammad diajak oleh pamannya untuk berdagang ke Syam. Ketika di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seorang pendeta bernama Buhairah. "Aku mengenali anak ini. Anak ini akan dinobatkan sebagai rahmat bagi semesta alam. Hal itu tertulis di kitab-kitab kami", kata Buhairah. "Sebaiknya, lindungi dia dari orang-orang Yahudi, dan lebih baik, bawa dia kembali ke Mekkah", sambungnya. Abu Thalib menuruti apa yang disampaikan oleh Buhairah padanya.

Ketika berumur 25 tahun, Nabi Muhammad berdagang sendiri dan tidak mengikuti pamannya. Nabi Muhammad mengambil barang dagangan dari seorang janda kaya raya bernama Khadijah binti Khuwailid. Dalam berdagang, Nabi Muhammad selaku jujur dan membenci kecurangan. Hal ini membuat dagangannya menjadi laris. Khadijah merasa heran, kenapa barang dagangannya lebih laris jika dibawa Nabi Muhammad. Maisarah, asisten dari Khadijah yang menemani Nabi Muhammad menceritakan perilaku Nabi Muhammad. Khadijah merasa tertarik dengan Nabi Muhammad. Lalu Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad.

Mereka dikaruniai 7 orang anak. Salah satunya adalah Fatimah. Ketika menginjak umur 40 tahun, Nabi Muhammad sering menyendiri di gua Hira. Pada suatu hari, tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan, Jibril datang sambil membawa Wahyu.

Nabi Muhammad ketakutan. Jibril berkata, "bacalah". Nabi Muhammad malah berkata, "aku tidak bisa membaca". Jibril lalu memeluknya dan melepaskannya lagi. Hal ini berlangsung selama 3 kali. Jibril lalu membacakan Surah Al-Alaq ayat 1-5. Nabi Muhammad pulang ke rumah dengan ketakutan dan badan menggigil. Lalu, Warakah Bin Naufal memberitahu kepada Khadijah apa yang terjadi pada Nabi Muhammad.

Komentar

Postingan Populer